Layanan Prima untuk Respon Aduan Masyarakat di Magelang
Saat ini Kota Magelang terus berbenah. Salah satu Program yang saat ini dicanangkan adalah memberikan respon yang cepat dan efektif terhadap berbagai keluahan dan aspirasi warga di tingkat RW. ini erupakan salah satu inovasi Pusat Kesejahteraan Sosial Layanan Pengaduan Responsif Integratif (Layanan Prima) bagi Masyarakat.Inovasi ini dilatarbelakangi masih adanya kemiskinan dan pengangguran di Kota Magelang. Angka kemiskinan Kota Magelang masih 5,94% dan pengangguran 5,25% (Data BPS pada semester I tahun 2024).
Di sisi lain, Pemkot Magelang sudah melakukan upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran, diantaranya dengan rehabilitasi sosial, jaminan sosial, program pemberdayaan sosial, kewirausahaan dan program-program lainnya. Tetapi masih ada keluhan dari warga tentang program-program yang dilaksanakan. Keluhan itu diantaranya masih kurangnya akses informasi program dan akses penyampaian keluhan masyarakat terhadap program pemerintah. Maka Layanan Prima ini hadir sebagai layanan langsung dan dekat kepada masyarakat, khususnya aduan tentang program pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Layanan ini sekaligus sebagai pos atau unit layanan informasi tentang program tersebut. Adapun pada pelaksanaannya akan dibuka di seluruh RW, setiap hari Senin dan Kamis, pukul 09.00 – 12.00 WIB. Petugas akan menerima dan mencatat aduan warga, lalu menginput di sebuat aplikasi yang saat ini sedang dikembangkan oleh Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominsta) Kota Magelang. Petugas yang dilibatkan adalah para pendamping Rodanya Mas Bagia (70 orang), Atensi Dinas Sosial (192 orang), petugas Kelurahan dan Kecamatan (40 orang). Setelah aduan diterima, selanjutnya akan dibentuk forum desk (diskusi). Lalu desk akan memberikan solusi.
Inovasi ini merupakan gagasan luar biasa ini merupakan bentuk komitmen Pemkot Magelang untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih dekat dengan masyarakat. Masyarakat dapat menyampaikan segala aduan dengan lebih mudah. Selama ini masih ada warga yang merasa belum mendapat pelayanan, misalnya program jaring sosial, pendidikan, informasi pekerjaan dan sebagainya. Meski sudah diupayakan dengan mengubah pola atau mekanisme tapi ternyata program tidak teraplikasi secara merata. Melalui Layanan Prima ini diharapkan pelayanan langsung kepada masyarakat. Kalau perlu jemput bola, sehingga dapat diketahui kondisi dilapangan bagaimana, sosial kemasyarakatannya dan ekonominya bagaimana dan hasilnya segera didiskusikan untuk dicarikan solusi.
Posting Komentar