Tingginya Jumlah Anak Tidak Sekolah di Kabupaten Magelang: Penyebab, Tren dan Upaya Penanganan
7.339 anak di Magelang tidak sekolah, berdasarkan data Data Pokok Pendidikan per 8 Juli 2024. Hal ini memerlukan perhatian khusus dari berbagai pihak. Karena dengan banyaknya anak tidak sekolah berdampak terhadapa lingkungan masyarakat dan perekonomian lokal. Dalam ranah Kesehatan masyarakat, anak-anak yang tidak sekolah akan mempunyai pemahaman yang minim tentang pengetahuan Kesehatan dan pola hidup sehat. Dalam bidang kualitas hidup anak-anak tidak sekolah lebih rendah dalam peluang meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik karena kurangnya Pendidikan. Pendidikan memberikan ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan.
Dengan banyaknya anak yang tidak bersekolah akan mengakibatkan kurangnya tenaga trampil lokal di wilayah tersebut, kurang inovasi dan produktivitas, menambah angka kemiskinan. Anak-anak yang tidak sekolah membuat siklus kemiskinan lebih menonjol untuk generasi selanjutnya. Hal ini harus mendapatkan perhatian khusus.
Pendidikan anak merupakan tanggungjawab bersama semua pihak, baik orang tua, sekolah, dan pemerintah. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya ATS seperti faktor ekonomi, faktor keluarga yang tidak mendukung pendidikan, faktor sekolah yaitu kualitas pendidikan yang rendah, serta faktor sosial dan faktor permasalahan pribadi. Perlunya sinergi dari berbagai pihak seperti Orang Tua, sekolah maupun pemerintah. Dari pihak orang tua berusaha sebaik mungkin mempersiapkan anaknya agar semangat bersekolah. Peran orang tua sangat penting, mendukung dan memotivasi anak-anak serta mendorong minat belajar serta mengapresiasinya. Orang tua harus aktif terlibat dalam Pendidikan anak. Keluarga adalah Pendidikan pertama, orang tua dapat mengajarkan nilai-nilai moral dan etika. Jika terdapat konflik dalam keluarga harus segera diselesaikan agar tidak mempengaruhi anak-anak dalam belajar. Peran aktif orang tua sangat berpengaruh dalam memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak.
Begitu pula dengan pihak sekolah. Peran penting dalam menanggulangi Anak Tidak Sekolah ini, Langkah yang dapat diambil adalah dengan melakukan pendataan an identifikasi Anak Tidak Sekolah agar bisa memberikan solusi yang tepat. Meyelenggarakan Program Kesetaraan dan Non Formal, melakukan pendampingan dan motivasi bagi anak-anak yang tidak sekolah. Selalu berkomunikasi dengan orang tua, memastikan anak-anak Kembali bersekolah dan mendapatkan dukungan dari keluarga. Selanjutnya melakukan monitoring dan evaluasi program berkaitan dengan anak tidak sekolah.
Adapun peran dari pemerintah dalam mengatasi ATS ini dengan merancang dan melaksanakan program penanganan ATS, bekerja sama dengan Lembaga Internasional dan LSM, melakukan pendampingan dan monitoring, memberikan advokasi dan sosialisasi kepada masyarakat termasuk kampanye mengurangi ATS dan kesadaran pentingnya Pendidikan untuk anak-anak. Dan yang terpenting adalah menganggarkan anggaran yang memadai untuk program Pendidikan.
Dengan sinergi yang baik dan peran aktif baik dari orang tua, sekolah dan pemerintah diharapkan dapat memberikan aura positif bagi anak-anak untuk bersemangat bersekolah yang tujuan akhirnya dapat mengurangi jumlah ATS dan memberikan kesempatan Pendidikan yang lebih baik.
Posting Komentar