Mengolah Sampah Menjadi Cuan: Ibu-Ibu di Wilayah Kradenan Srumbung belajar mengolah sampah

Daftar Isi



Pengelolaan sampah yang bijaksana adalah tanggung jawab kita semua. Di tengah permasalahan lingkungan yang semakin kompleks, edukasi tentang pengolahan sampah menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Salah satu kelompok yang memiliki peran penting dalam mengelola sampah adalah ibu-ibu di rumah tangga. Mari kita lihat bagaimana mereka dapat mengolah sampah menjadi "cuan" dengan cara yang sederhana dan bermanfaat.

Taman Baca "Pijar" yang berada di Kradenan Srumbung, disuport oleh KPP Pratama Magelang dalam rangka DJP Peduli,  mengadakan edukasi cara pemilahan dan pengolahan sampah kepada Ibu-ibu di sekitar Taman Baca Pijar. Acara ini diadakan dengan tema "Sampah Bernilai, Keluarga Hebat, Dompet Sehat". Berlangsung di Taman Baca "Pijar" Kradenan Srumbung pada hari Jumat tanggal 12 Juli 2024.

Pada acara ini Ibu-ibu diajarkan untuk memilah sampah menjadi beberapa kategori, seperti plastik, kertas, logam, dan organik. Sampah-sampah ini kemudian dapat dijual atau diolah lebih lanjut.Ibu-ibu dapat mengumpulkan kertas bekas, seperti koran atau kardus, Botol plastik bekas, Kaleng bekas, tutup botol, atau barang logam lainnya yang kemudian dapat disetorkan kepada koordinator di RT dimana nanti setiap setoran sampah dari masing-masing mendapatkan catatan. Dari koordinator ini sampah yang terkumpul yang bisa dijual, akan dijual yang hasilnya bisa untuk kas RT ataupun tabungan ibu-ibu.


Selain itu sampah organic khususnya kulit buah dapat diolah menjadi Eco Enzyme. Eco enzyme adalah cairan fermentasi yang terbuat dari bahan-bahan alami, termasuk kulit buah. Ibu-ibu dapat membuat eco enzyme sendiri di rumah dengan cara mengumpulkan kulit buah (misalnya jeruk, pisang, atau pepaya) dan mencampurnya dengan gula dan air. Setelah beberapa minggu fermentasi, eco enzyme siap digunakan.Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme ini diberikan oleh Ketua Relawan Eco Enzyme Dunia(RDEE) Chapter Magelang, Miss Yuni Yulia Farikha, S.E.I, M.Sc. Fin.

Eco Enzyme ini banyak manfaatnya jika digunakan secara langsung. Selain itu Eco Enzyme dapat  digunakan sebagai pembersih lantai, toilet, atau dapur.

Eco enzyme mengandung nutrisi yang baik untuk tanaman. Ibu-ibu dapat menggunakannya sebagai pupuk organik di kebun atau tanaman hias.

Setelah mengikuti pelatihan pengolahan sampah, antusiasme ibu-ibu dalam mengelola limbah meningkat pesat. Mereka dengan semangat memilah sampah di rumah, mengumpulkan kertas bekas, botol plastik, dan logam. Beberapa ibu bahkan mulai membuat eco enzyme dari kulit buah yang sebelumnya hanya dibuang. Di tengah kebun mereka, botol-botol eco enzyme berjejer, siap digunakan sebagai pembersih rumah atau pupuk organik.

Ibu-ibu saling berbagi tips dan trik, berdiskusi tentang pengalaman mereka dalam mengolah sampah. Beberapa sudah berhasil menjual barang-barang hasil daur ulang, seperti kerajinan tangan dari kertas bekas atau hiasan dari botol plastik. Semangat mereka bukan hanya mengubah sampah menjadi harta, tetapi juga membawa perubahan positif bagi lingkungan dan komunitas sekitar.

Dengan semangat ini, ibu-ibu membuktikan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tugas kita semua. Mari terus mendukung upaya mereka dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Posting Komentar